bisnis plan kilang padi tani
proposal usaha bisnis KILANG PADI TANI
KILANG PADI TANI
I. PENDAHULUAN
Sistem
penggilingan padi telah menjadi perhatian besar dari berbagai pihak, baik
kalangan bawah, menengah, atas ataupun
elite. Bukan sebagai pelestarian
mitos yang terkandung, tetapi memiliki tujuan dan memiliki nilai sosial kultur.
Perhatian terhadap masalah ini lebih
besar lagi terutama setelah diadakan konferensi kependudukan di Indonesia.
Dalam
perkembangan nilai pengetahuan dan teknologi saat ini kita telah banyak
mengenal macam-macam mesin baik dalam industri penggilingan padi mesin,
pembersih gabah, pemecah kulit (paddy
scaparation), penyosoh (polisher),
dan ayakan beras (gradder). Dalam hal ini mesin-mesin tersebut telah
membantu dalam proses produksi pada penggilingan padi serta peningkatan mesin
beras yang dihasilkan.
Banyak
industri padi menggunakan ayakan padi (grader)
untuk memisahkan beras yang utuh atau setengah utuh dari menirnya. Ayakan yang
dipakai oleh industri penggilingan padi antara lain ayakan manual, ayakan
manual tersebut masih menggunakan tangan sebagai penggerak ayakan-ayakan getar (vibration seperator) dimana alat ini
menggunakan getaran bolak-balik untuk mengayak atau memisahkan beras dengan
menirnya.
Sebenarnya praktik penggilingan
padi ikut menentukan jumlah ketersediaan pangan (beras), mutu pangan atau beras
yang dikonsumsikan masyarakat, tingkat harga, pendapatan petani dan tingkat
harga konsumen serta turut menentukan ketersediaan lapangan kerja di pedesaan. Disamping itu dapat menjadi embrio bagi
industrialisasi pertanian di pedesaan. Penggilingan
padi dihimpun dalam suatu wadah agar dapat berperan secara utuh dalam memajukan
pemberasan daerah maupun nasional. Penggilingan padi memudahkan dalam
koordinasi dan pembinaan serta kombinasi dengan stake holders maupun pemerintah.
Beras
merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan bangsa di Indonesia,
dapat dikaji peranannya dalam aspek budaya, sosial, ekonomi, bahkan
politik. Produksi, prossesing dan
distribusi beras merupakan salah satu sumber pendapatan dan tenaga kerja besar
dalam perekonomian Indonesia.
Praktik
pabrik padi menetap yaitu salah satu sektor industri yang dipakai hingga kini,
disamping berkembangnya penggilingan padi keliling. Namun kedua sektor ini masih dipakai secara
bersama-sama oleh masyarakat setempat.
Adapun penyebab masyarakat mau meningkatkan komoditas pabrik padi
keliling yakni sistem keyakinan terhadap mutu beras yang sama dihasilkan pabrik
menetap, anggapan masyarakat bahwa sistem penggilingan padi keliling lebih
efektif dilakukan bila dibandingkan dengan pabrik menetap yang tidak
membutuhkan waktu yang lama dengan pengaruh biaya relatif murah.
Sebagian
besar penggilingan padi masih didominasi oleh penggilingan pabrik padi keliling
dengan tingkat teknologi yang sederhana. Remendemen giling memang sangat tergantung
kualitas gabah, kadar air, musim panen, alsin yang digunakan dan konfigurasi
pemecah kulit (husken) dan penyosoh (polisher), umumnya menghasilkan remendemen
rendah yaitu beras kepala dan beras patah (broken).
Penggilingan
padi ikut menentukan jumlah ketersediaan pangan, mutu pangan yang dikonsumsikan
masyarakat, tingkat harga dan pendapatan yang diperoleh petani dan tingkat
harga yang harus dibayar konsumen serta turut menentukan ketersedian lapangan
kerja di pedesaan. Disamping itu,
penggilingan padi dapat berperan sebagai saluran bagi penyebaran teknologi
pertanian dikalangan petani.
Industri
penggilingan padi di Indonesia masih ada yang menggunakan teknologi yang
sederhana. Sebagai akibatnya, beras yang
dihasilkan kualitas dan remendemen beras yang rendah. Kapasitas giling di Indonesia juga jauh lebih
besar daripada produksi gabah nasional. Dengan demikian persaingan diantara
penggilingan padi menetap dengan penggilingan padi keliling sangatlah
ketat. Banyak diantara penggilingan padi
tidak bekerja secara maksimal bahkan rata-rata hanya bekerja sekitar sepertiga
dari kapasitas maksimalnya.
Keberadaan
perusahaan penggilingan padi dari yang semula hanya menetap disuatu tempat,
saat ini muncul yang dapat berkeliling.
Salah satunya di Desa Tangkueng
Kecamtan Sakti.
Adanya dua model penggilingan padi tersebut, satu sisi menguntungkan
pemakai jasa giling, sisi lain dari salah satu model tersebut tidak dapat
memenuhi ketentuan yang berlaku, dan menjadikan persaingan usaha semakin ketat.
Berdasarkan
latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan pendapatan
kilang padi keliling dan kilang padi menetap di Desa Tangkueng Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie
1.1
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
yang telah dikemukakan diatas maka rumusan masalahnya adalah apakah ada
perbedaan pendapatan pada kilang padi keliling dan kilang padi menetap di Desa Tangkueng Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie
1.2
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang
dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan
pendapatan kilang padi keliling dan kilang padi menetap di Desa Tangkueng Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie.
1.3
Manfaat
Penelitian
a. Sebagai
landasan bagi penulis selanjutnya yang berminat melakukan penelitian yang
berhubungan dengan penggilingan padi.
b. Sebagai
bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam kebijakan untuk meningkatkan proses
penggilingan pabrik padi keliling dan pabrik padi menetap di Desa Tangkueng Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie
c. Bagi
penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan teoritis yang didapat
selama kuliah, sehingga membuka wawasan agribisnis yang lebih jelas.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Perbandingan
Perbandingan
adalah suatu perbedaan yang dimiliki oleh suatu kegiatan untuk dapat
membandingkan dengan yang lainnya.
Dengan mengacu arti tersebut, bahwa perbandingan adalah perbedaan yang
dimiliki oleh suatu kegiatan seperti SDM, fasilitas dan kekayaan lainnya, yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.2 Penggilingan Padi
Penggilingan
padi menetap dan penggilingan padi keliling yaitu salah satu sektor industri
yang dipakai oleh masyarakat setempat.
Distribusi beras merupakan salah satu sumber pendapatan dan tenaga kerja
yang besar dalam perekonomian Indonesia.
Beras dikonsumsi oleh masyarakat meningkat tajam. Beberapa hal yang memicu peningkatan
kebutuhan beras, yaitu peningkatan konsumsi perkapita, peningkatan populasi dan
perbaikan ekonomi yang mendorong bergesernya pola makan.
Dalam
proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh hasil samping berupa
sekam, bagian pembungkus atau kulit luar biji, bekatul yang merupakan kulit
ari, dihasilkan dari proses penyosohan, dam menir merupakan bagian beras yang
hancur. Apabila produksi gabah kering
giling nasional maka akan diperoleh sekam.
2.1.3 Analisis Usaha
Analisis usaha
merupakan pendekatan yang sangat penting bagi usaha. Melalui hasil analisis ini dapat dicari
langkah pemecahan berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha bertujuan untuk mencari titik
tolak untuk memperbaiki hasil dari usaha tersebut. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai
pedoman dalam perencanaan pengelola usaha, baik menambah maupun mencari
pemecahan terhadap berbagai kendala.
2.1.4 Pendapatan Usaha
Dalam bisnis,
pendapatan usaha adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan.
Pendapatan usaha
adalah kerja dari suatu usaha yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu.
Pendapatan
dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan bersih adalah pendapatan yang
telah mengalami pengurangan dari hasil produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan
dari hasil usaha dikurangi kebutuhan selama mengadakan usaha serta penggunaan
bahan bakar dan tenaga pembantu lainnya.
Analisis
pendapatan berfungsi untuk mengulur berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha,
menentukan komponen utama pendapatan dan apakah komponen itu masih dapat
ditingkatkan atau tidak.
2.1.5 Biaya
2.1.5.1 Pengertian Biaya
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah
harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok
yang dikorbankan didalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
2.1.5.2 Macam-macam Biaya
Biaya digolongkan
sebagai berikut:
1)
Menurut objek
pengeluaran.
Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling
sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon.
2)
Menurut fungsi pokok
dalam perusahaan.
Biaya dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu
a.
Produksi, yaitu semua
biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan biaya pengolahan
bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi dapat digolongkan kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.
b.
Biaya pemasaran, adalah
biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
c.
Biaya administrasi dan
umum, adalah biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran
produk.
3)
Hubungan biaya dengan
sesuatu yang dibiayai.
Ada 2 golongan yaitu:
a.
Biaya langsung,
merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada
sesuatu yang harus dibiayai. Dalam
kaitannya dengan produk biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
b.
Biaya tidak langsung,
adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai,
dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya
overhead pabrik.
4)
Menurut prilaku dalam
kaitannya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya dibagi menjadi
3 yaitu:
a.
Biaya tetap adalah
biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan
atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu.
b.
Biaya variabel adalah
biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas.
c.
Biaya semi variabel
adalah biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
2.1.6 Penerimaan
Penerimaan
merupakan nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu, baik yang
dijual maupun yang tidak dijual.
Penerimaan dalam usaha tani meliputi seluruh penerimaan yang dihasilkan
selama periode pembukuan yang sama.
Bahwa dalam analisis
pendapatan usaha tani diperlukan dua keterangan pokok yaitu keadaan penerimaan dan
pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Selanjutnya disebutkan bahwa tujuan analisis
pendapatan adalah untuk menggambarkan keadaan sekarang dan keadaan yang akan
datang dari kegiatan usaha. Dengan kata
lain analisis pendapatan bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu usaha.
2.1.7 Harga
2.1.7.1 Pengertian Harga
Harga
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk
karena harga adalah suatu dari empat bauran pemasaran yaitu produk, harga,
tempat dan promosi. Harga adalah suatu
nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalan satuan
moneter. Harga merupakan salah satu
penentu keberhasilan suatu perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang
maupaun jasa. Menetapkan harga terlalu
tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah
akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan atas produk dan jasa jumlah uang dari nilai yang ditukar konsumen
atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Dari
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang
ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang-barang serta pelayanannya.
2.1.7.2 Penetapan Harga
Penetapan
harga dalam suatu perusahaan memegang peranan penting karena dari tujuan
penetapan harga mempengaruhi laba atau keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan serta dapat mencegah dari pesaing-pesaing yang ada.
Penetapan harga
adalah untuk mengendalikan bermacam
dampak yang spesifik terhadap permintaan yang ingin dicapai oleh manajemen
penetapan harga.
2.1.7.3 Tujuan Penetapan Harga
Adapun tujuan penetapan harga
antara lain:
1)
Untuk mendapatkan keuntungan.
Penetapan harga
biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar margin keuntungan yang ingin
didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen, dalam
menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variable lain
dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.
2)
Menjaga kelangsungan
hidup kegiatan operasional.
Perusahaan yang
baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap
memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktivitas usaha bisnis yang
dijalani.
3)
Balik modal (return on investment).
Setiap usaha
menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi, ROI yang tinggi dapat dicapai
dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.
Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari penetapan harga adalah
untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan menciptakan penjualan produk yang
besar di pasaran.
2.1.8 Pengertian Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan. Segala sesuatu
yang termasuk kedalamnya adalah barang berwujud, jasa, tempat, organisasi, ide
ataupun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.
Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
2.1.9 Permintaan dan Penawaran
2.1.9.1 Pengertian Permintaan
Dalam
ilmu ekonomi, istilah permintaan menunjukkan barang dan jasa yang akan dibeli
konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu. Permintaan adalah suatu skedul atau kurva
yang menggambarkan hubungan antara berbagai kuantitas suatu barang. Permintaan adalah berbagai jumlah (kuantitas)
suatu barang dimana konsumen bersedia membayar pada berbagai alternatif barang.
Produk
yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai kemungkinan harga
selama jangka waktu tertentu dan hal lain diasumsikan konstan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa permintaan
adalah suatu keinginan untuk membeli barang dan jasa disertai dengan kemampuan untuk
membeli barang atau jasa tersebut pada tingkat harga dan periode tertentu.
2.1.9.2 Hukum Permintaan
Hukum
permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi “Apabila
harga suatu barang atau jasa naik maka jumlah barang yang diminta sedikit dan
apabila harga atau jasa rendah maka jumlah barang yang diminta meningkat dengan
asumsi faktor-faktor yang dianggap konstan (ceteris peribus).
2.1.9.3 Pengertian Penawaran
Penawaran
adalah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai tingkat harga dalam
suatu pasar pada waktu tertentu. Pada
saat harga rendah, maka ia hanya menjual sedikit sebab takut rugi, tetapa pada
saat harga naik maka jumlah barang yang dijual pun banyak sebab akan memperoleh
keuntungan. Penawaran barang tersebut terjadi
pada pasar tertentu dan waktu tang tertentu pula, artinya pada pasar yang
berbeda dan waktu yang berbeda, maka jumlah barang yang ditawarkan kemungkinan
berbeda pula.
2.1.9.4 Hukum Penawaran
Hukum
penawaran yaitu “apabila harga barang atau jasa naik maka jumlah yang
ditawarkan juga naik/ bertambah, dan
sebaliknya apabila harga atau barang dan jasa turun, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan turun dengan asumsi faktor-faktor dianggap konstan
(ceteris paribus)”.
2.2 Kerangka
Berpikir
Kerangka berpikir yang digunakan
adalah untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan kilang padi keliling dan
kilang padi menetap di Kecamatan Sakti
Kabupaten Pidie.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang
penelitian, rumusan permasalahan, dan studi kepustakaan yang telah penulis
uraikan diatas, maka dapat diajukan hipotesis bahwa di duga terdapat perbedaan
pendapatan antara kilang padi keliling dan kilang padi menetap.
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi
penelitian ini adalah pada pabrik padi keliling dan pabrik padi menetap di Desa Tangkueng Kecamtan Sakti. Penentuan
lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
bahwa lokasi tersebut memiliki penggilingan padi keliling dan kilang padi
menetap yang masih aktif menjalankan kegiatan usaha tani tersebut.
Ruang
lingkup penelitian ini adalah terbatas pada masalah perbandingan pendapatan kilang padi keliling dan kilang
padi menetap di Desa Tangkueng
Kecamatan Sakti.
semoga bermanfaat bagi penampung padi tahun ini
????
BalasHapus